Sabtu, 07 Juli 2012

Jadilah Berkat Bagi Sesama, Bagaimanapun Situasinya..

Tuhan, sudi dengarkan rintihan umatMu....

Refren mazmur ini semakin terus mengingatkan kita kepada Tuhan Sang Kasih dan Sang Sumber hidup kita..

Disaat kita mengalami segala penderitaan, tantangan dan hambatan dalam hidup ini, jangan justru menjadikan lemah dan jatuh diri kita. melainkan menjadi sebuah kekuatan untuk melangkah dan juga menjadikan diri kita menjadi lebih dewasa baik dalam perbuatan dan terlebih dalam iman cinta akan Tuhan.

Yesus pun mengalami penolakan bahkan diusir, seolah - olah mereka melihat Yesus sebagai musuh dan pengganggu kehidupan mereka. Namun apa yang dilakukan Yesus, Ia tetap mencintai mereka serta berjuang malah bersemangat dalam mewartakan kabar gembira bagi sesama demi luasnya kerajaan Allah..

Masing-masing dari kita mempunyai kelemahan dan kerapuhan, namun kita tetap berusaha dan berjuang menjadikan diri kita kuat dan selalu menaruh harapan padaNya untuk menjadi berkat bagi semua orang

Penolakan dan penderitaan yang kita alami akan membawa kita pada kedamaian dan kebahagiaan sejati didalam namaNya..

Ia senantiasa mendengarkan rintihan kita dan juga Ia akan memberikan yang terbaik didalam hidup kita asalkan kita mau berusaha, tidak menyerah dan mempercayakan langkah hidup kita pada tuntunan tanganNya...

Selamat berhari minggu dan senantiasa dalam kasihNya....

Salam dan doa..

Tuhan memberkati


Kamis, 07 Juni 2012


ORDO AUGUSTINENSIUM DISCALCEATORUM
ORDER OF THE DISCALCED AUGUSTINIANS
ORDO AGUSTINUS TAK BERKASUT

OAD  memulai  membuka Misi di Indonesia yaitu di Keuskupan Bandung  pada  tahun 2003 dengan menyewa sebuah rumah di daerah Jalan Kembar Moh. Toha yang termasuk wilayah paroki St. Paulus. Awal  misi tersebut dirintis oleh Pastur Harold Toledano, OAD asal Filipina sebagai Delegatus Missionaris. Sebelumnya Pastor Harold telah mengunjungi beberapa daerah di Indonesia yaitu : Sulawesi, Flores, Papua, Bali, Semarang dan Yogyakarta guna mencari calon untuk bergabung sebagai Biarawan OAD. Seiring berjalannya waktu maka pada tahun 2004 diresmikannya Rumah Formasi Ordo Agustinus Tak berkasut di Jalan Pandawa 52 Bandung pada tanggal 14 Agustus 2004 yang diresmikan oleh  Bapa Uskup Bandung Mgr. Alexander Djajasiswaja (Alm). 

Beberapa hal yang mendasari mengapa Bandung yang dipilih sebagai pusat misi di Indonesia:

1.      Ada saran dan nasehat dari beberapa pastor  bahwa untuk memotivasi penegasan panggilan yang tepat harus dilakukan dan untuk karya pelayanan terbaik  adalah di Jawa dan Bandung.

2.      Dengan ditemukannya  Komunitas International termasuk Komunitas Filipina yang berbahasa inggris  yang meminta bimbingan rohani seperti pengakuan dosa, studi Alkitab, sharing dan kebutuhan rohani lainnya.

3.      Bandung dapat diakses baik ke Jakarta dan  Singapura untuk masalah Visa.Hal ini dijadikan alasan  karena saat ini Imam yang berkarya sekaligus Formator berasal dari Filipina.

4.       Sangat penting untuk calon yang  masuk sebagai calon biarawan OAD agar melepaskan segala keterikatan dari daerahnya.

5.      Menjadi perhatian bahwa beberapa dari mereka datang dari berbagai belahan Indonesia seperti Flores, Batam, Nias, Semarang, Yogyakarta, sehingga bandung adalah  pusat formasi  yang  tepat untuk para calon agar  mereka dapat melepaskan dari keterikatan daerahnya serta menjadi pendidikan mental para calon  missionaries dengan daerah atau budaya yang berbeda dengan aneka ragam suku dan agama.

6.       Kehadiran kami di Bandung ingin berbagi spiritualitas Ordo, Mewartakan Krsitus dan melayani dalam  misi sesuai dengan kebutuhan dari keuskupan/

7.      Merupakan  Suatu  penghormatan  kepada Mgr . Alexander yang dengan murah  hati menerima komunitas kami dengan sukacita dan kemudian  doa kami untuk melayani penggantinya di keuskupan ini.

Rabu, 23 Mei 2012

Cita Dalam Panggilan



Sepoi lembut bayu sungguh berarti,
menghalau panas disat terik sang mentari
menanamkan damai membawa sukacita
menghadirkan semangat dalam menggapai cita.

Melayang pandangan tertuju pada keindahan
membawa lamunan ke luas semesta
terhanyut dalam indahnya kenangan
menjalani kehidupan dengan penuh cinta

Indah kembang berseri menawan
semerbak mewangi membawa kesegaran
Menemani langkah tegap berjalan
Memantapkan cita dalam panggilan.

- Biara St. Joseph -
14 Mei 2012
Fra. S.C Setyo K

Senin, 12 Maret 2012

Retreat with the saint Peter International School (1)

Selama 2 hari 12 - 14 Maret 2012 Saint Peter International School Jakarta mengadakan Retret di Wisma Shalom Cisarua - Cimahi.

Retret ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
Kelompok Primary Fasilitator oleh RP. Arselito Sayago, OAD dibantu oleh Fr. Setyo
Kelompok secondary, Fasilitator Oleh RP. Harold, OAD dibantu oleh Fr. Pryo

Acara dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pst. Arselito dan Pst. Harold.

Setelah Misa dilanjutkan dengan sessi I ;
Sessi I kel. Primary mengambil tema : who is/are the hero/es of my Life.

Pada sessi ini peserta diajak untuk berefleksi mengenai siapakah yang menjadi pahlawan didalam hidup ini

Mereka pun diberi tugas untuk menggambarkan seseorang yang menjadi pahlawan bagi mereka serta memberikan juga alasan mengapa menjadi yang terpenting didalam kehidupan mereka..
Bermacam-macam gambar, ada superman, kedua orang tuanya, saudaranya bahkan presiden pun mereka anggap sebagai seorang yang terpenting didalam kehidupan ini.

Setelah makan malam, Peserta diajak menonton Film " Marcelino Pan Y Vino (Bread and wine),
film ini mengisahkan seorang anak yang bernama Marcelino yang tinggal bersama para Biarawan Fransiskan, dimana dengan kepolosan hatinya ia begitu dekat dengan Kristus yang tersalib, ia terberkati sehingga pada akhirnya dalam usianya yang masih kecil ia pun beristirahat dalam damai bersamaNya. Marcelino menjadikan Yesus yang tersalib menjadi sahabat dekatnya.

Anak-anak mempunyai hati yang sungguh mencinta yang teramat besar, terkadang kita sendiri tidak menyadarinya. Kepolosan hati mereka, justru membawa kepada kedamaian yang sejati untuk melangkah selalu bersamaNya.

- Fr. Setyo -


Selasa, 06 Maret 2012

Karakteristik Bakti Sejati Kepada Maria



Menurut St. Montfort, devosi yang benar kepada Bunda Mari harus memenuhi lima kriteria ini, yaitu bersifat:1) batin, 2) lembut, 3) suci, 4) teguh, 5) tanpa pamrih (bdk. BS, no. 105).

1.       Batin (interior).
Devosi yang sejati kepada Bunda Maria harus bersifat batin. Ia berasal dari budi dan  hati. Ia bertumbuh dari rasa hormat yang kita unjukkan terhadapnya, dari gagasan luhur yang kita bentuk tentang perbuatan-perbuatan ajaibnya dan dari kasih yang kita amalkan kepadanya (bdk. BS, no. 106).

2.       Penuh Keyakinan dan Lembut (Trustful).
Bakti itu lembut, artinya penuh kepercayaan terhadap Perawan tersuci, seperti seorang anak terhadap bundanya yang baik. Dalam kesederhanaan besar dan dengan kepasrahan dan kelembutan, orang seperti ini berlindung kepadanya dalam segala bahaya jasmaniah dan rohaniah. Dalam segala sesuatu yang bisa menimpa dirinya baik badan maupun jiwa, Maria selalu menjadi tempat perlindungan, tanpa perlu menjadi takut bahwa ia mengganggu Bunda yang baik ini atau menyakiti hati Yesus Kristus (BS. no. 107).

3.       Suci (Holy).
Bakti sejati kepada Perawan suci adalah suci, artinya: mengantar orang untuk menjauhi dosa, untuk mengikuti keutamaan-keutamaan Perawan tersuci, terutama kerendahan hatinya yang dalam, imannya yang hidup, ketaat­an­nya yang buta, doanya yang terus-menerus, matiraganya yang menye­luruh, kemurniannya yang surgawi, kasihnya yang menyala-nyala, kesabaran­nya yang gagah berani, kelembutannya yang seperti malaikat dan kebijaksanaannya yang luhur (BS. no. 108).

4.       Tak Tergoyahkan atau Teguh (Constant).
Bakti sejati kepada Perawan suci juga teguh dan tak tergoyahkan. Kebaktian meneguhkan hati orang dalam hal yang baik dan mendorong dia agar tidak lalai dalam mengolah kesalehannya. Bakti ini memberi dia keberanian untuk melawan dunia dengan segala kebiasaan dan patokannya, daging dengan masalah-masalah dan nafsu-nafsunya, setan dengan segala godaannya (BS. no. 109).

5.       Tanpa Pamrih (disinterested).
Bakti sejati kepada Perawan suci akhirnya  tanpa pamrih. Di bawah pengaruh Maria orang tidak mencari dirinya sen­diri, melainkan hanya Allah di dalam Bunda-Nya yang suci. Seorang penghormat Maria yang sejati melayani Ratu yang mulia ini tidak karena mencari keuntungan atau pamrih pribadi, tidak untuk kese­jahteraannya yang sementara atau yang kekal, yang jasmani atau yang rohani, melainkan semata-mata karena Maria dan Allah yang ada dalam dia pantas dilayani (BS. no. 110).

(Sumber: Buku Bakti Sejati Kepada Maria, St. Louis Mariae de Monfort)


Rekoleksi Mujizat Doa Rosario


”Fiat Voluntas Tua, terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu” menjadi kekuatan bagi para legioner dalam menjalankan panggilan hidup dalam berdoa dan berkarya. Kata-kata ini diucapkan Bunda Maria saat menerima kabar gembira bahwa diriNya akan mengandung seorang putra Allah. Suatu penyerahan diri Bunda Maria secara total kepada Allah.

Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum, benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Jesus. “Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu terpujilah Engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”. Perkataan Malaikat Gabriel kepada Bunda Maria ini seringkali kita doakan saat mendaraskan doa Salam Maria. Doa ini jugalah yang menjadi inspirasi terselenggaranya Rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” yang diprakarsai oleh para legioner yang tergabung dalam Forum Komunikasi Legio Maria Katedral. Rekoleksi yang berhasil mengajak 51 orang peserta ini dilaksanakan di Cikahuripan-Lembang, 18-19 Juni 2011 dengan pembicara seorang Mindset Motivator Nasional, Bapak Khrisnamurti dan Pakar Mariologi, Pastor Harold Nino Maria Toledano, OAD (Ordo St. Agustinus Tak Berkasut).

Bapak Krisnamurti mengisi materi sesi I dan II. Penampilannya yang santai dan isi materinya yang menarik membuat para peserta antusias untuk mengikuti sesi ini. Dalam sesinya, pria yang lahir di Palembang, 19 Oktober 1964 ini banyak memberi inspirasi tentang refleksi kehidupan melalui kata-kata yang sederhana, tetapi mempunyai arti yang mendalam karena bersumber dari kitab suci. Beliau juga mensharingkan karya pelayanannya kepada para peserta. Keikhlasan dan semangat pelayanan membuat dirinya menjadi seorang motivator yang handal.

Terapi dengan doa Rosario menjadi inti materi dari pria yang mempunyai impian menjati pembicara motivasi kelas dunia ini. Para peserta diajak untuk melakukan beberapa teknik terapi sambil  mendaraskan doa Salam Maria. “Ketika berdoa, bayangkan Yesus ada di depan Anda dan Dia bertanya Apakah kamu  mau sembuh?” ajak Khrisnamurti kepada para peserta. “Saya memaafkan apa saja yang harus dimaafkan. Saya mengampuni apa saja yang harus diampuni” lanjut Khrisnamurti dalam renungan singkatnya.

Sebuah teknik penyembuhan yang sederhana, tetapi memberikan hasil yang luar biasa. “Setelah melakukan teknik ini rasa sakit di kaki saya mulai berkurang”, sharing seorang peserta. “Saya sempat membenci diri saya sendiri dan seringkali beranggapan bahwa keluarga tidak menginginkan kehadiran saya. Lewat terapi ini saya merasakan luka batin yang ada dalam diri saya mulai berkurang” sharing peserta lain. Terapi yang LUAR BIASA!!

Dalam sesinya ini, Bapak Khrisnamurti juga mengajak para peserta untuk lebih memahami “Bagaimana situasi dan pikiranku saat ini.” Para peserta diminta membuat sebuah lingkaran dan sebuah titik. Berbagai makna bisa didapatkan dari hasil gambar lingkaran dan titik ini. Ada peserta yang termasuk STRESS, ANEH, BINGUNG, dan EDAN. Hasil yang menarik adalah, sebagian besar peserta ada dalam keadaan stress. Tidak salah kalau mereka mengikuti ret-ret ini he…Bagaimana dengan Anda? Cobalah menggambar sebuah lingkaran dan sebuah titik dalam waktu tiga detik. Perhatikan di mana Anda meletakkan titik itu. Ingin tahu hasilnya? Boleh bertanya kepada kami. Peace…J

“Membuang sampah pikiran untuk menimbun emas” adalah ajaran Khrisnamurti yang tidak kalah penting. Para peserta diminta untuk membuang jauh-jauh pikiran negatif dan menggantinya dengan.  pikiran positif. Be more positive thinking!! Alam akan membaca semua yang ada dalam pikiran kita. Jika kita berpikiran positif, alam pun akan memberikan feedback yang positif. Begitu pula sebaliknya.

Lain Khrisnamurti, lain pula dengan Pastor Harold maria Toledano, OAD. Dalam sesi III dan IV, Pastor memberikan makna spiritualitas dari “Mujizat Doa Rosario”. Pastor mengawali materinya dengan suatu pertanyaan “Siapa yang pernah mengalami mujizat dalam hidupnya?” Seorang ibu pun mensharingkan pengalaman rohaninya. Dalam suatu penglihatan, Beliau serasa berjumpa dengan seorang pria, mirip Yesus. Berawal dari sinilah, Beliau akhirnya menjadi seorang Katolik.Sempat terpikir, saya seorang Katolik pun, belum pernah mengalami hal seperti ini. Mengapa Ibu yang saat itu belum Katolik bisa berjumpa dengan Yesus dalam suatu penglihatan yang luar biasa? Sungguh misteri dari Sang Ilahi.

Kemudian, Pastor Harold mengungkapkan beberapa contoh mujizat doa rosario yang pernah terjadi di beberapa negara. Mungkin kita belum pernah mengalami mujizat yang luar biasa, seperti melihat patung Bunda Maria menangis darah, berjumpa dengan Bunda Maria dalam suatu penglihatan, dll. Pastor menjelaskan, mujizat dalam hidup kita ada yang visible (dapat dilihat) dan unvisible (tidak dapat dilihat). Visible (physical healing, material blessings-financial, health, good death, abundance etc…). Invisible ( spiritual – fruits of prayer life - increase of faith, hope, love of God, healing, spiritual benefits, answered prayers, emotional, psychological, relational healings). Mujizat manakah yang pernah terjadi dalam hidup Anda?

Namun, bagaimana cara berdoa rosario yang benar sehingga dapat mendatangkan mujizat? Berdoa rosario yang benar adalah berdoa dengan penuh iman kepada Allah lewat Bunda Maria dan Yesus putra-Nya. Tatkala mendoakan Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan, kita merenungkan setiap peristiwa besar yang dialami oleh Yesus dan Bunda Maria. Dengan cara demikian, kita akan semakin akrab dengan Yesus dan Bunda-Nya yang kudus. Percayalah, mujizat akan terjadi dengan sendirinya dalam hidup kita.

Bagaimana dengan terapi doa rosario? Dengan tegas, Pastor yang berasal dari Philipina ini menjelaskan, “Terapi doa rosario baik. Namun, harus hati-hati. Jangan sampai ketika kita sudah melakukan hal ini dan tidak ada kesembuhan, kita tidak berdoa rosario lagi. Pray the life of Christ thorough the rosary and unlock the power of the gospel mystery in your heart. Become a bead in a living prayer that embraces the earth in peace and thanksgiving. So, berdoalah dalam hening dan penuh iman. Fokuskan hati dan pikiran kita kepada Allah.”

Miracles happen to reinforce our faith-we will receive what we ask - goodness and well being : morally, emotionally, socially, spiritually etc. …..Miracles reveal God’s might and power. Miracles shows us God is alive, present and True and Omnipotent. Conversion, change of heart, perfection of charity are fruits of our communion with God whether we witness a miracle or not. It’s not much on the miracle – instantaneous- but on the increased and a deeper love of God based on faith and hope.

Pray the Rosary! Look to Jesus. Meditate on Jesus. Pray with Jesus. Suffer with Jesus. Marvel at Jesus. Rejoice in triumph with Jesus. A family that prays together (the Rosary) stays together. ( Fr. Patrick Payton). Even there are no miracles – prayer touches the heart of God and for sure there will be an answer… let it be… have faith! Believe! And you can move mountains…
Dua paragraph di atas merupakan kesimpulan yang bisa dipetik dari materi yang disampaikan oleh dosen Mariologi Fakultas Filsafat UNPAR, Pastor Harold, OAD yang saat ini tinggal di Jalan Kolonel Masturi 499 A, Cisarua. “Thank you for your sharing Father..”.

So, (mengikuti gaya Pastor Harold J ) bagaimana niat kami setelah rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” ini? Rajin berdoa rosario dong! Mempersembahkan kepada Allah “bunga-bunga rohani kecil” melalui Bunda Maria. Memahkotai Sang Bunda dengan mawar. Meskipun bulan ini bukan bulan rosario, kami ingin mengajak, “Mari kita rajin berdoa rosario agar makin mencintai Bunda Maria, Ratu Rosario. Bunda Maria pasti mengantarkan kita pada kebahagiaan bersama Yesus Sang Putra dengan persekutuan para kudus di surga”. Amin J
by: Maria Margareta Mimi 
di kutip dari : http://www.senatusjakarta.org/2011/08/rekoleksi-mujizat-doa-rosario-komisium.html

Kamis, 01 Maret 2012

Karna rencanaMu indah bagiku


Di dalam perjalanan kehidupan yang indah ini, kita tentu akan dihadapkan pada pilihan hidup seperti apa yang akan kita jalani. Kita merasa di lema, bimbang dan muncul keraguan-keraguan didalam hidup ini. Didalam diri kita, semua pilihan baik adanya, tetapi juga kita merasa takut untuk memutuskan, takut akan sebuah resiko yang mungkin dapat membuat kita jatuh. Bisa jadi perjalanan yang indah tiba-tiba berubah menjadi kekelaman yang kita hadapi.

Terlebih apabila kita merasa berat dalam langkah ini karena berbagai macam hambatan lain muncul, persoalan yang satu belum selesai eh.. ditambah lagi yang lain...  rasa-rasanya menyesakkan dada. Menjadikan semuanya tambah suram, segala aktifitas menjadi terganggu.

Untuk mencapai kebahagiaan, tentu kita tidak selamanya akan merasa nyaman, kita harus mau keluar dari rasa nyaman untuk berusaha keras dalam menghadapi segala tantangan hidup ini. Keindahan perjalanan akan terasa berat saat ada tanjakan, lika-liku, bahkan kerikil-kerikil tajam yang kita hadapi.


Semua hambatan dan tantangan adalah proses untuk menjadikan diri kita kuat  untuk mencapai suatu kebahagiaan sejati didalam hidup ini. Hutan belantara kehidupan akan menjadi sebuah taman indah kehidupan saat kita mau dan tidak mudah putus asa saat menghadapi segala tantangan dan hambatan itu.

Tentu saja kita tidak berjalan sendiri, kita mohon rahmat dan bimbingan dari Sang Ilahi. Doa adalah kekuatan dan landasan yang kokoh dalam perjalanan hidup kita, maka semuanya dapat kita lalui dengan baik.

" Mintalah, maka akan diberikan kepadamu,carilah,makakamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orangyang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan " ( Mat 7:7- 8)

Bagi Dia tidak ada yang mustahil, kita dapat merasa damai apabila kita sungguh mau berusaha serta mengandalkan dan berharap kepadaNya dalam langkah hidup ini.
Pada akhirnya kita akan bahagia dan bersukacita serta merasakan betapa indah hidup yang kita jalani.

" Semua yang terjadi di dalam hidupku, ajarku menyadari Kau s’lalu sertaku. B’ri hatiku s’lalu bersyukur padaMu karna rencanaMu indah bagiku.."( lirik lagu Bapa Surgawi)
Tuhan memberkati..
 Ft. : 1. Br. Petrus, OAD
        2. Komunitas Biara " St. Joseph " Ordo Agustinus Tak Berkasut

Rabu, 22 Februari 2012

KOMPETISI SPIRITUAL

KOMPETISI SPIRITUAL

Saudara-saudaraku,dalam nama Yesus, saya _____________, dengan semangat kerendahan hati, akan mempersiapkan hati saya untuk mengikuti Yesus lebih dekat,dan kan membuat lebih baik dalam kehidupan rohani saya sehingga tumbuh dalam kehidupan komunitas kita. Untuk alasan ini, saya akan mencoba selama masa prapaskah ini keutamaan __________. untuk mengingat ini, saya akan ___(sebutkan komitmen pribadi anda )______, dan siapapun yang akan melampaui saya akan menerima sebagai hadiah buah-buah dari _____(sebutkan hadiah rohani yang mau dibagikan)_____. Doakanlah saya dan Tuhan memberkati.

Itulah yang diucapkan oleh kami para Biarawan Ordo Agustinus tak Berkasut sebagai komitmen dalam kehidupan rohani. Kompetisi Spiritual di jalani dan dihidupi selama masa prapaskah ini sebagai bentuk pertobatan dengan sikap yang rendah hati.

Semoga Masa Prapaskah ini membawa kita semua pada pertobatan yang sejati, yang mempersatukan kita pada Sang Ilahi dan membawa berkat bagi diri kita, komunitas, dan sesama.

Selamat menjalankan masa pertobatan ini dengan berpantang dan berpuasa serta penyangkalan diri sebagai bentuk komitmen kita untuk senantiasa mengikuti Dia Sang Mahacinta.

Tuhan memberkati.

Minggu, 19 Februari 2012

Kamulah Garam dunia, kamulah terang dunia,


Refleksi
Live in Bersama FKRBB

Sabtu, 19 Februari 2012
Pagi hari sekitar pukul 04.45, Saya bersama Fra. Rito berangkatdari Biara menuju Bandung tepatnya ke Gedung DKP dimana para Frater dan Suster berkumpul untuk menuju Purwakarta. Setelah sampai disana kami berkumpul dengan para sahabat Biarawan OSC , Para Frater Keuskupan Bandung dan menyusul para Suster Ursulin (OSU), Suster SSCC dan Para suster Dominikan ( OP ). Setelah briefing dan pembagian kelompok sambil menikmati lontong hangat, tepal pukul 06.15 kami berangkat menuju Paroki Purwakarta, sebelumnya kami menjemput 2 frater dari Fermentum dengan menggunakan 2 mobil yaitu mobil Susteran Ursulin dan mobil “ Duc In Altum “ yang gagah.. J.
Tiba di paroki Purwakarta disambut dengan suhu udara yang panas, kami lansung menuju pastoran dan beristirahat sejenak sambil menikmati potus yang mantap. J dilanjutkan latihan koor dengan lagu Kutemukan Cinta.

Jam 09.00 kami mengadakan pertemuan dengan adik-adik SD dan SMP Yos Sudarso, dengan dipandu Fr. Reners (Projo Bogor) dan Fr. Andrian (ProjoBandung). Kedua Fr tersebut menjelaskan tentang panggilan khusus didalam Gereja Katholik. Setelah pemaparan kami dibagi dua kelompok, kelompok SD dan SMP. Saya kebagian dikelompok SMP. Acara di pandu oleh Fr. Hila, OSC. Yang menarik buat saya adalah selama acara berlangsung mereka sangat antusias tetapi juga ada yang berbuat aneh-aneh ada yang berantem, ada yang dorong-dorongan dan lain-lain.. tapi saya bersabar diri bersama Fr. Miki dari projo bandung. Karen akami berdua kebetulanberada dikelompok anak-anak yang boleh dibilang tidak serius.. J bagi saya itulah hal yang wajar bagi anak2 seusia mereka.
Setelah jam makan siang kami para frater dan suster di jemput oleh keluarga-keluraga dimana nantinya kami akan menginap sekaligus berbagi dengan lingkungan dimana kami timggal. Saya bersama Sr. Magdalena, OSU berada di Lingk. Santo Leonardus. Saya tinggal bersama keluarga Bp. Yatno, selama tinggal bersama keluarga ini, saya merasa pangolin ini diteguhkan, kami saling bersharing mengani hidup panggilan dan juga perjalanan keluarga.
Pada malam hari ini kami bersama lingkungan mengadakan ibadat disalah satu rumah umat. Dimana dalam ibadat tersebut saya bersama Sr. Magda bersharing mengenai panggilan sebagai biarawan dan biarawati. Yang terkesan lagi bahwa didalam ibadat tersebut banyak sekali anak-anak yang terlibat hampir 20 anak-anak, dan mereka pun mempersembahkan sebuah lagu buat kami berdua. 

Kamulah Garam dunia, kamulah terang dunia,
janganlah garammu tawar, janganlah terangmu pudar….

Lagu tersebut semakin membuat kami teguh dalam panggilan terutama bagi saya, bagaimana saya harus berproses untuk menjadi Gram dan Terang Dunia dalam hidup panggilan saya. Terimakasih adik-adik yang baik atas dukungan buat saya dan juga suster.:-), semoga diantara kalian pun ada yang terpanggil menjadi Imam dan suster ya,, Frater doakan selalu…  selain adik-adik juga para umat lingkungan St. Leonardus sungguh mendukung dan mendoakan kami akan perjalanan hidup kami, mereka memberikan semangat dan peneguhan untuk kami melangkah dalam panggilan SuciNya… Berkah Dalem.

Hari minggu pagi, kami kembali berkumpul dipastoran dan setelahnya bersama Umat paroki Salib Suci Pwkt kami melaksanakan Perayaan  Ekaristi dan sebelum berkat penutup, Fr. Ferdinand OSC dan Sr. Diah, OSU bersharing tentang bagaimana perjalanan hidup panggilan sebagai seorang Calon Imam dan Biarawati. diAkhir sharing kami bersama menutupnya dengan lagu Kutemukan Cinta.
Siang hari setelah misa di Paroki Salib Suci Pwkt kami melanjutkan perjalanan menuju gereja Stasi Cikampek bersama Rm. Hilman, Pr. Untuk kembali bersama-sama merayakan Ekaristi bersama umat stasi cikampek. Kami melewati Gereja yang sedang dalam proses pembangunan, harapannya umat cikampek tidak lagi misa di “Gudang” tetapi sungguh-sungguh merasakan khidmatnya Ekaristi d Gedung Gereja yang baru,, doaku selalu.

Sama halnya di Purwakarta, di stasi Cikampek diakhir misa fr. Reners bersama sr. Theresita, OP bersharing mengenai perjalanan hidup panggilan. Setelah misa kami bersama para sahabat OMK mengadakan pertemuan dipandu oleh Fr. Andrian. Sangat antusias para sahabat mengikuti jalannya acara tersebut walau singkat namun sungguh bermakna. Karena baru pertama kalinya di stasi ini diadakan aksi panggilan dan juga perkenalan para frater dan suster dari berbagai Diosesan dan tarekat ( Keuskupan Bandung, keuskupan Bogor, OSC, OAD, OSU, SSCC, dan OP). acara kami tutup dengan santap sinag bersama dan Evaluasi selama kegiatan live in berlangsung. Setelah itu kami kembali ke kota Bandung.

Makna yang saya dapat adalah bagaimana saya sunguh merasa diteguhkan dan termotivasi dalam panggilan hidup saya, sharing dari para saudara dan saudari saya dari OSC, OSU, Pr, SSCC, OP yang lebih senior dalam pengalaman hidup panggilan juga menjadikan kekuatan saya untuk berproses dalam hidup ini. Terimakasih saudara-saudariku,, Berkah Dalem
Doa dan dukungan dari umat pun kurasakan, menjadikan semangat dalam hidup panggilan pun berkobar, semoga semangat itu tak meredup namun terus menyala dalam menanggapi panggilanNya. Menghadapi segala tantangan, suka dan duka dengan tekun dan setia akan panggilan SuciNya




Kutemukan cinta :

Tuhan hidup ini tak slalu mudah,
Berbatu terjal dan penuh liku,
Terkadang terluka dan menderita,
Namun akan tetap ku jalani.

Badai guntur kan kuhadapi,
Jurang tebing kurayapi,
Duka lara pun kualami,
Demi meraih apa yang kucari.

Gunungpun kan kudaki, lautkan kusebrangi,
Jalan berliku kutelusuri.
Apapun yang terjadi, aku tak akan berhenti,
Bila disana kutemukan cinta.

Ku tak slalu mampu tuk mengasihi,
Bila dibenci dan disakiti.
Meski lemah dan tak berdaya jiwa,
Namun akan tetap kujalani.

Badai guntur kan kuhadapi,
Jurang tebing kurayapi,
Duka lara pun kualami,
Demi meraih apa yang kucari.

Gunungpun kan kudaki, lautkan kusebrangi,
Jalan berliku kutelusuri.
Apapun yang terjadi, aku tak akan berhenti,
Bila disana kutemukan cinta.

Percaya akan tuntunan kasihNya dalam menjalani hidup ini… Tuhan memberkati

Fr. Setyo K
Biara OAD Cisarua - Bandung

Kamis, 16 Februari 2012

Ikutlah Aku

" Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku,,"
(Mark. 8:34)



Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang serba kompleks, saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. siapa menang dialah yang akan mendapatkan dan yang kalah akan semakin terpuruk. Dalam hal itu maka keegoisan dirilah yang dimunculkan, manusia hanya terfokus dengan apa yang harus didapat atau dimenangkan, mereka tidak lagi melihat sesamanya. Berbagai macam jalan pintas diambilnya demi untuk mendapatkan suatu yang diinginkan. itulah tuntutan duniawi yang semakin menggoda..

Pada bacaan injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita untuk menyangkal diri dan memikul salibnya, karena dengan hal itu kita dapat mengikutiNya. tidaklah mudah untuk berbuat demikian apalagi bila dihadapkan pada situasi yang serba kompleks saat ini.



Hidup bersama dalam komunitas entah itu Komunitas Biara, Keluarga, Organisasi dsb, tentunya banyak bermacam-macam keinginan dari masing-masing pribadi. Kita memiliki idealisme masing-masing.. harus ini, harus itu,  yang baik seperti ini atau yang seperti itu. masing-masing memiliki kebenarannya sendiri. tidaklah salah asalkan semuanya itu baik untuk kemajuan komunitas. Namun hal itu bisa menjadikan keegoisan diri muncul seolah-olah bahwa dirinyalah yang benar diantara semuanya, yang terjadi saling menjatuhkan satu sama lain.

Penyangkalan diri sangat diperlukan, bagaimana kita tidak terbuai oleh segala nafsu kemanusiawian kita. Kita diharapkan bisa mengendalikan sifat egoisme diri sendiri, penyangkalan diri terhadap konsumerime yang berlebihan, dsb. Kita pun diharapkan untuk bisa menghadapi segala tantangan didalam kehidupan ini, keluar dari rasa nyaman dan berusaha sekuat tenaga kita tentunya dengan mengandalkan Dia Sang Mahacinta  agar tercapai kebahagiaan yang sejati. 




Untuk mampu menyangkal diri dan memanggul salib kita bersama diharapkan memiliki sikap yang rendah hati dan senantisa bersyukur dalam setiap peristiwa yang kita hadapi. Agar cita-cita dan keinginan sungguh terwujud, dan tentunya cita-cita yang sungguh mnejadi kehendak kita dan juga kehendakNya.

Itulah pula yang kini aku hayati dalam menjalani hidup panggilanNya,, aku terus berusaha dan belajar untuk dapat menyangkal diri dan memanggul salib didalam perjalanan hidup ini. Seperti halnya yang dikatakan Santo Agustinus yang terutama didalam hidup ini adalah sikap Rendah hati.

Semoga kita sungguh-sungguh mengikutiNya dalam panggilan hidup masing-masing dengan berusaha menyangkal diri dan memanggul salib dalam perjalanan hidup ini. Dan dengan rendah hati dan sukacita melayani sesama demi terwujudnya kebahagiaan sejati bersamaNya.


 " Kubahagia selalu bersama-Mu dalam menjalani indahnya jalan-jalan kehidupan ini "

- Fr. S.C Setyo K-
Biara OAD St. Joseph Hill - Cisarua






Doa Roh Kudus





Hembuskanlah Roh-Mu yang Kudus padaku
Agar aku dapat berpikir apa yang Kudus
Bimbinglah aku ya Roh Kudus
Agar aku dapat mencintai apa yang Kudus
Kuatkanlah aku ya Roh Kudus
Agar aku dapat mempertahankan apa yang Kudus
Lindungilah aku ya Roh Kudus
Agar aku tidak pernah kehilangan apa yang Kudus

-St.Augustinus-