Rabu, 22 Februari 2012

KOMPETISI SPIRITUAL

KOMPETISI SPIRITUAL

Saudara-saudaraku,dalam nama Yesus, saya _____________, dengan semangat kerendahan hati, akan mempersiapkan hati saya untuk mengikuti Yesus lebih dekat,dan kan membuat lebih baik dalam kehidupan rohani saya sehingga tumbuh dalam kehidupan komunitas kita. Untuk alasan ini, saya akan mencoba selama masa prapaskah ini keutamaan __________. untuk mengingat ini, saya akan ___(sebutkan komitmen pribadi anda )______, dan siapapun yang akan melampaui saya akan menerima sebagai hadiah buah-buah dari _____(sebutkan hadiah rohani yang mau dibagikan)_____. Doakanlah saya dan Tuhan memberkati.

Itulah yang diucapkan oleh kami para Biarawan Ordo Agustinus tak Berkasut sebagai komitmen dalam kehidupan rohani. Kompetisi Spiritual di jalani dan dihidupi selama masa prapaskah ini sebagai bentuk pertobatan dengan sikap yang rendah hati.

Semoga Masa Prapaskah ini membawa kita semua pada pertobatan yang sejati, yang mempersatukan kita pada Sang Ilahi dan membawa berkat bagi diri kita, komunitas, dan sesama.

Selamat menjalankan masa pertobatan ini dengan berpantang dan berpuasa serta penyangkalan diri sebagai bentuk komitmen kita untuk senantiasa mengikuti Dia Sang Mahacinta.

Tuhan memberkati.

Minggu, 19 Februari 2012

Kamulah Garam dunia, kamulah terang dunia,


Refleksi
Live in Bersama FKRBB

Sabtu, 19 Februari 2012
Pagi hari sekitar pukul 04.45, Saya bersama Fra. Rito berangkatdari Biara menuju Bandung tepatnya ke Gedung DKP dimana para Frater dan Suster berkumpul untuk menuju Purwakarta. Setelah sampai disana kami berkumpul dengan para sahabat Biarawan OSC , Para Frater Keuskupan Bandung dan menyusul para Suster Ursulin (OSU), Suster SSCC dan Para suster Dominikan ( OP ). Setelah briefing dan pembagian kelompok sambil menikmati lontong hangat, tepal pukul 06.15 kami berangkat menuju Paroki Purwakarta, sebelumnya kami menjemput 2 frater dari Fermentum dengan menggunakan 2 mobil yaitu mobil Susteran Ursulin dan mobil “ Duc In Altum “ yang gagah.. J.
Tiba di paroki Purwakarta disambut dengan suhu udara yang panas, kami lansung menuju pastoran dan beristirahat sejenak sambil menikmati potus yang mantap. J dilanjutkan latihan koor dengan lagu Kutemukan Cinta.

Jam 09.00 kami mengadakan pertemuan dengan adik-adik SD dan SMP Yos Sudarso, dengan dipandu Fr. Reners (Projo Bogor) dan Fr. Andrian (ProjoBandung). Kedua Fr tersebut menjelaskan tentang panggilan khusus didalam Gereja Katholik. Setelah pemaparan kami dibagi dua kelompok, kelompok SD dan SMP. Saya kebagian dikelompok SMP. Acara di pandu oleh Fr. Hila, OSC. Yang menarik buat saya adalah selama acara berlangsung mereka sangat antusias tetapi juga ada yang berbuat aneh-aneh ada yang berantem, ada yang dorong-dorongan dan lain-lain.. tapi saya bersabar diri bersama Fr. Miki dari projo bandung. Karen akami berdua kebetulanberada dikelompok anak-anak yang boleh dibilang tidak serius.. J bagi saya itulah hal yang wajar bagi anak2 seusia mereka.
Setelah jam makan siang kami para frater dan suster di jemput oleh keluarga-keluraga dimana nantinya kami akan menginap sekaligus berbagi dengan lingkungan dimana kami timggal. Saya bersama Sr. Magdalena, OSU berada di Lingk. Santo Leonardus. Saya tinggal bersama keluarga Bp. Yatno, selama tinggal bersama keluarga ini, saya merasa pangolin ini diteguhkan, kami saling bersharing mengani hidup panggilan dan juga perjalanan keluarga.
Pada malam hari ini kami bersama lingkungan mengadakan ibadat disalah satu rumah umat. Dimana dalam ibadat tersebut saya bersama Sr. Magda bersharing mengenai panggilan sebagai biarawan dan biarawati. Yang terkesan lagi bahwa didalam ibadat tersebut banyak sekali anak-anak yang terlibat hampir 20 anak-anak, dan mereka pun mempersembahkan sebuah lagu buat kami berdua. 

Kamulah Garam dunia, kamulah terang dunia,
janganlah garammu tawar, janganlah terangmu pudar….

Lagu tersebut semakin membuat kami teguh dalam panggilan terutama bagi saya, bagaimana saya harus berproses untuk menjadi Gram dan Terang Dunia dalam hidup panggilan saya. Terimakasih adik-adik yang baik atas dukungan buat saya dan juga suster.:-), semoga diantara kalian pun ada yang terpanggil menjadi Imam dan suster ya,, Frater doakan selalu…  selain adik-adik juga para umat lingkungan St. Leonardus sungguh mendukung dan mendoakan kami akan perjalanan hidup kami, mereka memberikan semangat dan peneguhan untuk kami melangkah dalam panggilan SuciNya… Berkah Dalem.

Hari minggu pagi, kami kembali berkumpul dipastoran dan setelahnya bersama Umat paroki Salib Suci Pwkt kami melaksanakan Perayaan  Ekaristi dan sebelum berkat penutup, Fr. Ferdinand OSC dan Sr. Diah, OSU bersharing tentang bagaimana perjalanan hidup panggilan sebagai seorang Calon Imam dan Biarawati. diAkhir sharing kami bersama menutupnya dengan lagu Kutemukan Cinta.
Siang hari setelah misa di Paroki Salib Suci Pwkt kami melanjutkan perjalanan menuju gereja Stasi Cikampek bersama Rm. Hilman, Pr. Untuk kembali bersama-sama merayakan Ekaristi bersama umat stasi cikampek. Kami melewati Gereja yang sedang dalam proses pembangunan, harapannya umat cikampek tidak lagi misa di “Gudang” tetapi sungguh-sungguh merasakan khidmatnya Ekaristi d Gedung Gereja yang baru,, doaku selalu.

Sama halnya di Purwakarta, di stasi Cikampek diakhir misa fr. Reners bersama sr. Theresita, OP bersharing mengenai perjalanan hidup panggilan. Setelah misa kami bersama para sahabat OMK mengadakan pertemuan dipandu oleh Fr. Andrian. Sangat antusias para sahabat mengikuti jalannya acara tersebut walau singkat namun sungguh bermakna. Karena baru pertama kalinya di stasi ini diadakan aksi panggilan dan juga perkenalan para frater dan suster dari berbagai Diosesan dan tarekat ( Keuskupan Bandung, keuskupan Bogor, OSC, OAD, OSU, SSCC, dan OP). acara kami tutup dengan santap sinag bersama dan Evaluasi selama kegiatan live in berlangsung. Setelah itu kami kembali ke kota Bandung.

Makna yang saya dapat adalah bagaimana saya sunguh merasa diteguhkan dan termotivasi dalam panggilan hidup saya, sharing dari para saudara dan saudari saya dari OSC, OSU, Pr, SSCC, OP yang lebih senior dalam pengalaman hidup panggilan juga menjadikan kekuatan saya untuk berproses dalam hidup ini. Terimakasih saudara-saudariku,, Berkah Dalem
Doa dan dukungan dari umat pun kurasakan, menjadikan semangat dalam hidup panggilan pun berkobar, semoga semangat itu tak meredup namun terus menyala dalam menanggapi panggilanNya. Menghadapi segala tantangan, suka dan duka dengan tekun dan setia akan panggilan SuciNya




Kutemukan cinta :

Tuhan hidup ini tak slalu mudah,
Berbatu terjal dan penuh liku,
Terkadang terluka dan menderita,
Namun akan tetap ku jalani.

Badai guntur kan kuhadapi,
Jurang tebing kurayapi,
Duka lara pun kualami,
Demi meraih apa yang kucari.

Gunungpun kan kudaki, lautkan kusebrangi,
Jalan berliku kutelusuri.
Apapun yang terjadi, aku tak akan berhenti,
Bila disana kutemukan cinta.

Ku tak slalu mampu tuk mengasihi,
Bila dibenci dan disakiti.
Meski lemah dan tak berdaya jiwa,
Namun akan tetap kujalani.

Badai guntur kan kuhadapi,
Jurang tebing kurayapi,
Duka lara pun kualami,
Demi meraih apa yang kucari.

Gunungpun kan kudaki, lautkan kusebrangi,
Jalan berliku kutelusuri.
Apapun yang terjadi, aku tak akan berhenti,
Bila disana kutemukan cinta.

Percaya akan tuntunan kasihNya dalam menjalani hidup ini… Tuhan memberkati

Fr. Setyo K
Biara OAD Cisarua - Bandung

Kamis, 16 Februari 2012

Ikutlah Aku

" Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku,,"
(Mark. 8:34)



Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang serba kompleks, saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. siapa menang dialah yang akan mendapatkan dan yang kalah akan semakin terpuruk. Dalam hal itu maka keegoisan dirilah yang dimunculkan, manusia hanya terfokus dengan apa yang harus didapat atau dimenangkan, mereka tidak lagi melihat sesamanya. Berbagai macam jalan pintas diambilnya demi untuk mendapatkan suatu yang diinginkan. itulah tuntutan duniawi yang semakin menggoda..

Pada bacaan injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita untuk menyangkal diri dan memikul salibnya, karena dengan hal itu kita dapat mengikutiNya. tidaklah mudah untuk berbuat demikian apalagi bila dihadapkan pada situasi yang serba kompleks saat ini.



Hidup bersama dalam komunitas entah itu Komunitas Biara, Keluarga, Organisasi dsb, tentunya banyak bermacam-macam keinginan dari masing-masing pribadi. Kita memiliki idealisme masing-masing.. harus ini, harus itu,  yang baik seperti ini atau yang seperti itu. masing-masing memiliki kebenarannya sendiri. tidaklah salah asalkan semuanya itu baik untuk kemajuan komunitas. Namun hal itu bisa menjadikan keegoisan diri muncul seolah-olah bahwa dirinyalah yang benar diantara semuanya, yang terjadi saling menjatuhkan satu sama lain.

Penyangkalan diri sangat diperlukan, bagaimana kita tidak terbuai oleh segala nafsu kemanusiawian kita. Kita diharapkan bisa mengendalikan sifat egoisme diri sendiri, penyangkalan diri terhadap konsumerime yang berlebihan, dsb. Kita pun diharapkan untuk bisa menghadapi segala tantangan didalam kehidupan ini, keluar dari rasa nyaman dan berusaha sekuat tenaga kita tentunya dengan mengandalkan Dia Sang Mahacinta  agar tercapai kebahagiaan yang sejati. 




Untuk mampu menyangkal diri dan memanggul salib kita bersama diharapkan memiliki sikap yang rendah hati dan senantisa bersyukur dalam setiap peristiwa yang kita hadapi. Agar cita-cita dan keinginan sungguh terwujud, dan tentunya cita-cita yang sungguh mnejadi kehendak kita dan juga kehendakNya.

Itulah pula yang kini aku hayati dalam menjalani hidup panggilanNya,, aku terus berusaha dan belajar untuk dapat menyangkal diri dan memanggul salib didalam perjalanan hidup ini. Seperti halnya yang dikatakan Santo Agustinus yang terutama didalam hidup ini adalah sikap Rendah hati.

Semoga kita sungguh-sungguh mengikutiNya dalam panggilan hidup masing-masing dengan berusaha menyangkal diri dan memanggul salib dalam perjalanan hidup ini. Dan dengan rendah hati dan sukacita melayani sesama demi terwujudnya kebahagiaan sejati bersamaNya.


 " Kubahagia selalu bersama-Mu dalam menjalani indahnya jalan-jalan kehidupan ini "

- Fr. S.C Setyo K-
Biara OAD St. Joseph Hill - Cisarua






Doa Roh Kudus





Hembuskanlah Roh-Mu yang Kudus padaku
Agar aku dapat berpikir apa yang Kudus
Bimbinglah aku ya Roh Kudus
Agar aku dapat mencintai apa yang Kudus
Kuatkanlah aku ya Roh Kudus
Agar aku dapat mempertahankan apa yang Kudus
Lindungilah aku ya Roh Kudus
Agar aku tidak pernah kehilangan apa yang Kudus

-St.Augustinus-

Rabu, 15 Februari 2012

KOBARKAN SEMANGAT MUDAMU UNTUK MELAYANI SESAMA

” Janganlah seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu,,” ( 1 Tim 4:12 )…
Kutipan ayat ini sungguh memiliki makna yang dalam khususnya bagi kaum muda. banyak sekali ungkapan bahwa kaum muda hanyalah seorang pemula, tidak berpengalaman, hanya ingin senang-senang saja dan masih banyak sekali pandangan-pandangan miring lainnya tentang mereka yang muda, seolah-olah mereka yang lebih “tua” atau lebih senior adalah yang paling pandai dan banyak sekali berpengalaman.. tetapi disini bukan saatnya untuk menghakimi mana yang lebih pandai dan berpengalaman.. tua dan muda adalah anugerah yang terindah dari Sang Pencipta.. :-) 

Beberapa hari yang lalu saya dan Pst. Harold, OAD ( prior of the House Biara OAD ) menghadiri retret Kaum muda Komunitas Tritunggal Mahakudus di Villa Pranata lembang, kegiatan ini diikuti kurang lebih 40 orang peserta. Dalam acara tersebut yang berlangsung selama 3 hari dengan mengambil tema menjadi terang bagi sesama. Kegiatan tersebut diisi dengan adorasi, sharing pengalaman, Perayaan Ekaristi dan perkenalan tentang KTM. Hal yang menarik adalah bagaimana keterlibatan kaum muda dalam acara tersebut. Biasanya kalau sudah ada acara tentang hal-hal kerohanian, mereka yang masih muda rasa-rasanya enggan untuk hadir… ada saja alasannya mungkin kegiatannya monoton, gampang buat ngantuk, membosankan, sibuk, dan sebagainya.

Kegiatan rohani tidaklah monoton, tidak membosankan, tidak membuat gampang ngantuk..

Dalam kebersamaan segala kegiatan kerohanian, kaum muda dapat bergembira dimana bisa saling bersharing pengalaman,saling meneguhkan, saling menjalin persahabatan, dan tentunya dapat melayani Sang Mahatinggi dengan penuh semangat. maka disini tidak ada lagi istilah membosankan dan monoton, namun yang ada adalah sukacita dan kegembiraan melayani yang Mahatinggi melalui pelayanan terhadap sesama, baik dalam komunitas, keluarga maupun tempat dimana kita tinggal.

Ekaristi sebagai landasan yang kokoh..


Dari seluruh rangkaian kegiatan retret tersebut hal yang terpenting dan terutama  adalah Ekaristi. Ekaristi merupakan ungkapan rasa syukur yang mendalam kepada Yesus yang hadir. Dalam Ekaristi, kita bersukacita, melambungkan pujian, dan syukur atas anugerah  penebusan ( Surat Gembala PembukaanThn Ekaristi ). Ekaristi memanggil kita untuk menjadi harapan bagi mereka yang putus asa dan menjadi terang bagi mereka yang bimbang ( Surat Gembala PembukaanThn Ekaristi ). Inilah pula yang dihidupi oleh kaum muda Komunitas Tritunggal Mahakudus. Mereka menempatkan Ekaristi sebagai dasar yang kuat bagi seluruh pelayanan, bagaimana mereka dengan sungguh-sungguh dan bersukacita mewujudkan kehadiranNya dengan melayani sesama dengan penuh kasih.

KObarkan Semangat Mudamu,,

Kobarkan  semangat mudamu untuk melayani Sang Mahatinggi melalui karya bagi sesama dalam hidup ini dengan penuh kesetiaan dan kasih.. Janganlah merasa rendah diri sebagai kaum muda. Tunjukkan kreativitas kita sebagai kaum muda untuk menjadikan cerah hidup ini.. Tidak ada lagi kata bosan dan monoton. Berikan yang terbaik bagi keluhuran namaNya.

MaknaHidup :

Bagi diriku saat ini yang menjalani hidup membiara,rupa-rupanya pengalaman kebersamaan dalam retret Kaum muda KTM memberikan kebahagiaan tersendiri dan semakin memperteguh hidup panggilanku.  aku merasa termotivasi dalam panggilanku dengan melihat bagaimana mereka dengan kesungguhan hati dan penuh sukacita melayani sesama tanpa memandang perbedaan. Dan menempatkan Ekaristi sebagai pondasi yang kuat bagi seluruh karya pelayanan..
Sukses selalu dan semakin semangat dalam karya pelayanan,,,
” Laudate dominum, Laudate Dominum Omnes Gentes… alleluia “
Salam dan doaku,
Tuhan memberkati
Fr. S.C Setyo K
Biara OAD – Cisarua Bandung

FLAME



Faith & Life Accounts of Missionary Experience
Created By: Fr. Harold Maria Toledano, OAD
A TRIBUTE TO ALL OAD MISSIONARIES
  Memory is the power of retaining past experiences, a commemorative remembrance as well as a particular act of recollection. Memory is important because with it comes history and we are children of our history. Making a memory of our missionary roots will not only edify us but will confirm our identity and dignity as OAD. Memory would not be such real and meaningful if no one celebrates or perpetuates it. Let us commemorate with joy the blessed lives of our venerable missionaries to reawaken in us their zeal and dedication for the cause of the gospel.
—INTRODUCTION
  This is to honor the apostolic heroism of our confreres. It is just an honest way to thank God for inspiring our Order and our confreres to show the depth of their understanding on the command of the Risen Lord: “go to the world and announce the good news and baptize them all in the name of the Father, and of the Son and of the Holy Spirit” (Mt.27:19) not  only by preaching it but by living it too.
 —PRESENTATION
  After having read, meditated and in some way shared their missionary experiences, I am all the more inflamed by the same spirit of missionary passion of our mission predecessors.
The FLAME is an inspiration and encouragement to serve the church and glorify God, so that as OAD our hearts will keep the fire of love for God and neighbor burning, our lives radiate the peace and the light  of Christ, doing our duty like Jesus; in taking care of the affairs of the FATHER, mirrored in the lives of our mission mentors.
—MSGR. HILARIO COSTA OF JESUS, OAD
—Born: Pessinetto, Torino,(Italy)
—Died: Mar. 31, 1754. Luc-thuy village, Bui Chu Diocese, Nam dinh Province
—Studies:  Philosophy & Theology in the convent of St. Nicholas, Genoa (Italy)
—Profession: Sept.17, 1715
—Personal traits: Intelligent, kind, prudent, had a spirit of sacrifice and selfless
—Mission area: Vietnam
—ASSIGNMENT
—Nominated Prefect of the Mission by Pope Clement XII, Apostolic Visitor and Vicar in the Vicariate of  Eastern Tonkin (now Hai Phong Diocese) 1737
—Appointed by Pope Benedict XXIV on Nov. 26 1744, to be Apostolic Delegate in Cocincina- South Vietnam(where Saigon/Ho Chi Minh City is now located)
—Auxiliary Bishop of Msgr. Tommaso Bottari, assisting the Vicariate of Western Tonkin on Oct.3,1735
—Titular  Bishop of Corycus, Cilicia –now is in Mersin province, Turkey (1735-1740)
—CHURCH CONTRIBUTION
—He convoked the COUNCIL OF TONKIN in Luc-Thuy on 1753
—Published in Annamite language about philosophy, dogma and morals; Sunday sermons, biography of saints, rites for the mass and administration of  sacraments, courses in spiritual direction, translation of the Rule and OAD Constitutions.
—Sent the confirmation to Rome regarding the 4 Jesuits and 2 Domenican  martyrs, facilitating their canonization and were proclaimed saints.
—       LUC-THUY CHURCH
—PERSONAL EXPERIENCE
“ regarding my situation in this mission, the divine goodness delights in giving me continually the abundance of grace  such as a healthy body and keeping me away from countless dangers in which I am living especially during this time when a civil war broke out. I just can’t tell how many villages were destroyed and destroyed by fire, how endless are the killings and cruelty: it almost seems  like a punishment of God for their great sin of idolatry and hate to our Christian Faith.”
 (Letter to his parents)
—KE SAT CHURCH
—MISSIONARY’S PRAYER
  “ If God will not give me a special grace, though I live with all sincerity and truth, being so happy in coming here, I feel I can’t make it because “ I feel another  law within myself which struggles against the law in my mind” (St. Paul). It is for this reason that I recommend myself with all my being to your prayers.”
(Letter  to the Provincial of Piemonte, Italy)
—SCRIPTURAL PASSAGE
  “Therefore, in the present case I advise you: Leave these men alone! Let them go! For if their purpose or activity is of human origin, it will fail. But if it is from God, you will not be able to stop these men; you will only find yourselves fighting against God”.
(Acts 5:38-39)
—AUGUSTINIAN QUOTATION
—“If you love Christ, extend your charity to the whole world  because in the world are scattered the members of Christ”
—(St. Augustine)
—PRAYER FOR MISSION
Father of all, you sent your Son to carry out your mission of
Redeeming the world.  Today, many still have not heard his
message of truth and love. Our world is torn by war and
conflict, by poverty and injustice. Let the light of your
Gospel of love so shine in the world that it may be
transformed into a worthy home for all your children of
every race and country.  Bless all missionaries throughout
the world that their work may bear fruit.  Together with
them, may we too share in the missionary work of the
whole Church that your Kingdom of justice, love and peace
may come in all hearts and in all nations. We make our
prayer through Christ Our Lord. Amen