Tuhan, sudi dengarkan rintihan umatMu....
Refren mazmur ini semakin terus mengingatkan kita kepada Tuhan Sang Kasih dan Sang Sumber hidup kita..
Disaat kita mengalami segala penderitaan, tantangan dan hambatan dalam hidup ini, jangan justru menjadikan lemah dan jatuh diri kita. melainkan menjadi sebuah kekuatan untuk melangkah dan juga menjadikan diri kita menjadi lebih dewasa baik dalam perbuatan dan terlebih dalam iman cinta akan Tuhan.
Yesus pun mengalami penolakan bahkan diusir, seolah - olah mereka melihat Yesus sebagai musuh dan pengganggu kehidupan mereka. Namun apa yang dilakukan Yesus, Ia tetap mencintai mereka serta berjuang malah bersemangat dalam mewartakan kabar gembira bagi sesama demi luasnya kerajaan Allah..
Masing-masing dari kita mempunyai kelemahan dan kerapuhan, namun kita tetap berusaha dan berjuang menjadikan diri kita kuat dan selalu menaruh harapan padaNya untuk menjadi berkat bagi semua orang
Penolakan dan penderitaan yang kita alami akan membawa kita pada kedamaian dan kebahagiaan sejati didalam namaNya..
Ia senantiasa mendengarkan rintihan kita dan juga Ia akan memberikan yang terbaik didalam hidup kita asalkan kita mau berusaha, tidak menyerah dan mempercayakan langkah hidup kita pada tuntunan tanganNya...
Selamat berhari minggu dan senantiasa dalam kasihNya....
Salam dan doa..
Tuhan memberkati
Sabtu, 07 Juli 2012
Kamis, 07 Juni 2012
ORDO AUGUSTINENSIUM DISCALCEATORUM
ORDER OF THE DISCALCED AUGUSTINIANS
ORDO AGUSTINUS TAK
BERKASUT
OAD
memulai membuka Misi di Indonesia
yaitu di Keuskupan Bandung pada tahun 2003 dengan menyewa sebuah rumah di
daerah Jalan Kembar Moh. Toha yang termasuk wilayah paroki St. Paulus. Awal misi tersebut dirintis oleh Pastur Harold
Toledano, OAD asal Filipina sebagai Delegatus Missionaris. Sebelumnya Pastor
Harold telah mengunjungi beberapa daerah di Indonesia yaitu : Sulawesi, Flores,
Papua, Bali, Semarang dan Yogyakarta guna mencari calon untuk bergabung sebagai
Biarawan OAD. Seiring berjalannya waktu maka pada tahun 2004 diresmikannya
Rumah Formasi Ordo Agustinus Tak berkasut di Jalan Pandawa 52 Bandung pada
tanggal 14 Agustus 2004 yang diresmikan oleh
Bapa Uskup Bandung Mgr. Alexander Djajasiswaja (Alm).
Beberapa hal yang mendasari mengapa Bandung yang dipilih sebagai pusat
misi di Indonesia:
1.
Ada saran dan nasehat dari beberapa pastor bahwa untuk memotivasi penegasan panggilan
yang tepat harus dilakukan dan untuk
karya pelayanan terbaik adalah di Jawa dan Bandung.
2.
Dengan ditemukannya Komunitas International termasuk
Komunitas Filipina yang berbahasa inggris yang meminta bimbingan rohani seperti pengakuan dosa, studi Alkitab, sharing dan kebutuhan
rohani lainnya.
3.
Bandung dapat diakses baik ke
Jakarta dan Singapura untuk
masalah Visa.Hal ini dijadikan
alasan karena saat ini Imam yang
berkarya sekaligus Formator berasal dari Filipina.
4.
Sangat penting untuk calon yang
masuk sebagai calon biarawan
OAD agar melepaskan segala keterikatan dari daerahnya.
5.
Menjadi perhatian bahwa beberapa dari mereka datang
dari berbagai belahan Indonesia seperti Flores,
Batam, Nias, Semarang, Yogyakarta, sehingga bandung adalah pusat formasi yang
tepat untuk para calon agar mereka dapat melepaskan dari keterikatan
daerahnya serta menjadi pendidikan mental para calon missionaries dengan daerah atau budaya yang
berbeda dengan aneka ragam suku dan agama.
6.
Kehadiran
kami di Bandung ingin berbagi spiritualitas
Ordo, Mewartakan Krsitus dan melayani
dalam misi sesuai dengan kebutuhan dari keuskupan/
7.
Merupakan
Suatu penghormatan kepada Mgr . Alexander yang dengan murah hati menerima komunitas kami dengan sukacita dan kemudian doa kami
untuk melayani penggantinya di
keuskupan ini.
Rabu, 23 Mei 2012
Cita Dalam Panggilan
Sepoi lembut bayu sungguh berarti,
menghalau panas disat terik sang mentari
menanamkan damai membawa sukacita
menghadirkan semangat dalam menggapai cita.
Melayang pandangan tertuju pada keindahan
membawa lamunan ke luas semesta
terhanyut dalam indahnya kenangan
menjalani kehidupan dengan penuh cinta
Indah kembang berseri menawan
semerbak mewangi membawa kesegaran
Menemani langkah tegap berjalan
Memantapkan cita dalam panggilan.
- Biara St. Joseph -
14 Mei 2012
Senin, 12 Maret 2012
Retreat with the saint Peter International School (1)
Selama 2 hari 12 - 14 Maret 2012 Saint Peter International School Jakarta mengadakan Retret di Wisma Shalom Cisarua - Cimahi.
Retret ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
Kelompok Primary Fasilitator oleh RP. Arselito Sayago, OAD dibantu oleh Fr. Setyo
Kelompok secondary, Fasilitator Oleh RP. Harold, OAD dibantu oleh Fr. Pryo
Acara dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pst. Arselito dan Pst. Harold.
Setelah Misa dilanjutkan dengan sessi I ;
Sessi I kel. Primary mengambil tema : who is/are the hero/es of my Life.
Pada sessi ini peserta diajak untuk berefleksi mengenai siapakah yang menjadi pahlawan didalam hidup ini
Mereka pun diberi tugas untuk menggambarkan seseorang yang menjadi pahlawan bagi mereka serta memberikan juga alasan mengapa menjadi yang terpenting didalam kehidupan mereka..
Bermacam-macam gambar, ada superman, kedua orang tuanya, saudaranya bahkan presiden pun mereka anggap sebagai seorang yang terpenting didalam kehidupan ini.
Setelah makan malam, Peserta diajak menonton Film " Marcelino Pan Y Vino (Bread and wine),
film ini mengisahkan seorang anak yang bernama Marcelino yang tinggal bersama para Biarawan Fransiskan, dimana dengan kepolosan hatinya ia begitu dekat dengan Kristus yang tersalib, ia terberkati sehingga pada akhirnya dalam usianya yang masih kecil ia pun beristirahat dalam damai bersamaNya. Marcelino menjadikan Yesus yang tersalib menjadi sahabat dekatnya.
Anak-anak mempunyai hati yang sungguh mencinta yang teramat besar, terkadang kita sendiri tidak menyadarinya. Kepolosan hati mereka, justru membawa kepada kedamaian yang sejati untuk melangkah selalu bersamaNya.
- Fr. Setyo -
Retret ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
Kelompok Primary Fasilitator oleh RP. Arselito Sayago, OAD dibantu oleh Fr. Setyo
Kelompok secondary, Fasilitator Oleh RP. Harold, OAD dibantu oleh Fr. Pryo
Acara dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pst. Arselito dan Pst. Harold.
Setelah Misa dilanjutkan dengan sessi I ;
Sessi I kel. Primary mengambil tema : who is/are the hero/es of my Life.
Pada sessi ini peserta diajak untuk berefleksi mengenai siapakah yang menjadi pahlawan didalam hidup ini
Mereka pun diberi tugas untuk menggambarkan seseorang yang menjadi pahlawan bagi mereka serta memberikan juga alasan mengapa menjadi yang terpenting didalam kehidupan mereka..
Bermacam-macam gambar, ada superman, kedua orang tuanya, saudaranya bahkan presiden pun mereka anggap sebagai seorang yang terpenting didalam kehidupan ini.
Setelah makan malam, Peserta diajak menonton Film " Marcelino Pan Y Vino (Bread and wine),
film ini mengisahkan seorang anak yang bernama Marcelino yang tinggal bersama para Biarawan Fransiskan, dimana dengan kepolosan hatinya ia begitu dekat dengan Kristus yang tersalib, ia terberkati sehingga pada akhirnya dalam usianya yang masih kecil ia pun beristirahat dalam damai bersamaNya. Marcelino menjadikan Yesus yang tersalib menjadi sahabat dekatnya.
Anak-anak mempunyai hati yang sungguh mencinta yang teramat besar, terkadang kita sendiri tidak menyadarinya. Kepolosan hati mereka, justru membawa kepada kedamaian yang sejati untuk melangkah selalu bersamaNya.
- Fr. Setyo -
Selasa, 06 Maret 2012
Karakteristik Bakti Sejati Kepada Maria
Menurut St. Montfort, devosi yang benar kepada Bunda Mari harus memenuhi lima kriteria ini, yaitu bersifat:1) batin, 2) lembut, 3) suci, 4) teguh, 5) tanpa pamrih (bdk. BS, no. 105).
1. Batin (interior).
Devosi yang sejati kepada Bunda Maria harus bersifat batin.
Ia berasal dari budi dan hati. Ia bertumbuh dari rasa hormat yang kita
unjukkan terhadapnya, dari gagasan luhur yang kita bentuk tentang
perbuatan-perbuatan ajaibnya dan dari kasih yang kita amalkan kepadanya
(bdk. BS, no. 106).
2. Penuh Keyakinan dan Lembut (Trustful).
Bakti itu lembut,
artinya penuh kepercayaan terhadap Perawan tersuci, seperti seorang
anak terhadap bundanya yang baik. Dalam kesederhanaan besar dan dengan
kepasrahan dan kelembutan, orang seperti ini berlindung kepadanya dalam
segala bahaya jasmaniah dan rohaniah. Dalam segala sesuatu yang bisa
menimpa dirinya baik badan maupun jiwa, Maria selalu menjadi tempat
perlindungan, tanpa perlu menjadi takut bahwa ia mengganggu Bunda yang
baik ini atau menyakiti hati Yesus Kristus (BS. no. 107).
3. Suci (Holy).
Bakti sejati kepada Perawan suci adalah suci,
artinya: mengantar orang untuk menjauhi dosa, untuk mengikuti
keutamaan-keutamaan Perawan tersuci, terutama kerendahan hatinya yang
dalam, imannya yang hidup, ketaatannya yang buta, doanya yang
terus-menerus, matiraganya yang menyeluruh, kemurniannya yang surgawi,
kasihnya yang menyala-nyala, kesabarannya yang gagah berani,
kelembutannya yang seperti malaikat dan kebijaksanaannya yang luhur (BS.
no. 108).
4. Tak Tergoyahkan atau Teguh (Constant).
Bakti
sejati kepada Perawan suci juga teguh dan tak tergoyahkan. Kebaktian
meneguhkan hati orang dalam hal yang baik dan mendorong dia agar tidak
lalai dalam mengolah kesalehannya. Bakti ini memberi dia keberanian
untuk melawan dunia dengan segala kebiasaan dan patokannya, daging
dengan masalah-masalah dan nafsu-nafsunya, setan dengan segala godaannya
(BS. no. 109).
5. Tanpa Pamrih (disinterested).
Bakti
sejati kepada Perawan suci akhirnya tanpa pamrih. Di bawah pengaruh
Maria orang tidak mencari dirinya sendiri, melainkan hanya Allah di
dalam Bunda-Nya yang suci. Seorang penghormat Maria yang sejati melayani
Ratu yang mulia ini tidak karena mencari keuntungan atau pamrih
pribadi, tidak untuk kesejahteraannya yang sementara atau yang kekal,
yang jasmani atau yang rohani, melainkan semata-mata karena Maria dan
Allah yang ada dalam dia pantas dilayani (BS. no. 110).
(Sumber: Buku Bakti Sejati Kepada Maria, St. Louis Mariae de Monfort)
Rekoleksi Mujizat Doa Rosario
”Fiat
Voluntas Tua, terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu” menjadi
kekuatan bagi para legioner dalam menjalankan panggilan hidup dalam
berdoa dan berkarya. Kata-kata ini diucapkan Bunda Maria saat menerima
kabar gembira bahwa diriNya akan mengandung seorang putra Allah. Suatu
penyerahan diri Bunda Maria secara total kepada Allah.
Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum, benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Jesus.
“Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu terpujilah Engkau di antara
wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”. Perkataan Malaikat Gabriel
kepada Bunda Maria ini seringkali kita doakan saat mendaraskan doa Salam
Maria. Doa ini jugalah yang menjadi inspirasi terselenggaranya
Rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” yang diprakarsai oleh para legioner yang
tergabung dalam Forum Komunikasi Legio Maria Katedral. Rekoleksi yang
berhasil mengajak 51 orang peserta ini dilaksanakan di
Cikahuripan-Lembang, 18-19 Juni 2011 dengan pembicara seorang Mindset
Motivator Nasional, Bapak Khrisnamurti dan Pakar Mariologi, Pastor
Harold Nino Maria Toledano, OAD (Ordo St. Agustinus Tak Berkasut).
Bapak
Krisnamurti mengisi materi sesi I dan II. Penampilannya yang santai dan
isi materinya yang menarik membuat para peserta antusias untuk
mengikuti sesi ini. Dalam sesinya, pria yang lahir di Palembang, 19
Oktober 1964 ini banyak memberi inspirasi tentang refleksi kehidupan
melalui kata-kata yang sederhana, tetapi mempunyai arti yang mendalam
karena bersumber dari kitab suci. Beliau juga mensharingkan karya
pelayanannya kepada para peserta. Keikhlasan dan semangat pelayanan
membuat dirinya menjadi seorang motivator yang handal.
Terapi
dengan doa Rosario menjadi inti materi dari pria yang mempunyai impian
menjati pembicara motivasi kelas dunia ini. Para peserta diajak untuk
melakukan beberapa teknik terapi sambil mendaraskan doa Salam Maria.
“Ketika berdoa, bayangkan Yesus ada di depan Anda dan Dia bertanya
Apakah kamu mau sembuh?” ajak Khrisnamurti kepada para peserta. “Saya
memaafkan apa saja yang harus dimaafkan. Saya mengampuni apa saja yang
harus diampuni” lanjut Khrisnamurti dalam renungan singkatnya.
Sebuah
teknik penyembuhan yang sederhana, tetapi memberikan hasil yang luar
biasa. “Setelah melakukan teknik ini rasa sakit di kaki saya mulai
berkurang”, sharing seorang peserta. “Saya sempat membenci diri
saya sendiri dan seringkali beranggapan bahwa keluarga tidak
menginginkan kehadiran saya. Lewat terapi ini saya merasakan luka batin
yang ada dalam diri saya mulai berkurang” sharing peserta lain. Terapi yang LUAR BIASA!!
Dalam
sesinya ini, Bapak Khrisnamurti juga mengajak para peserta untuk lebih
memahami “Bagaimana situasi dan pikiranku saat ini.” Para peserta
diminta membuat sebuah lingkaran dan sebuah titik. Berbagai makna bisa
didapatkan dari hasil gambar lingkaran dan titik ini. Ada peserta yang
termasuk STRESS, ANEH, BINGUNG, dan EDAN. Hasil yang menarik adalah,
sebagian besar peserta ada dalam keadaan stress. Tidak salah kalau
mereka mengikuti ret-ret ini he…Bagaimana dengan Anda? Cobalah
menggambar sebuah lingkaran dan sebuah titik dalam waktu tiga detik.
Perhatikan di mana Anda meletakkan titik itu. Ingin tahu hasilnya? Boleh
bertanya kepada kami. Peace…J
“Membuang
sampah pikiran untuk menimbun emas” adalah ajaran Khrisnamurti yang
tidak kalah penting. Para peserta diminta untuk membuang jauh-jauh
pikiran negatif dan menggantinya dengan. pikiran positif. Be more
positive thinking!! Alam akan membaca semua yang ada dalam pikiran kita.
Jika kita berpikiran positif, alam pun akan memberikan feedback yang
positif. Begitu pula sebaliknya.
Lain
Khrisnamurti, lain pula dengan Pastor Harold maria Toledano, OAD. Dalam
sesi III dan IV, Pastor memberikan makna spiritualitas dari “Mujizat
Doa Rosario”. Pastor mengawali materinya dengan suatu pertanyaan “Siapa
yang pernah mengalami mujizat dalam hidupnya?” Seorang ibu pun mensharingkan
pengalaman rohaninya. Dalam suatu penglihatan, Beliau serasa berjumpa
dengan seorang pria, mirip Yesus. Berawal dari sinilah, Beliau akhirnya
menjadi seorang Katolik.Sempat terpikir, saya seorang Katolik pun, belum
pernah mengalami hal seperti ini. Mengapa Ibu yang saat itu belum
Katolik bisa berjumpa dengan Yesus dalam suatu penglihatan yang luar
biasa? Sungguh misteri dari Sang Ilahi.
Kemudian,
Pastor Harold mengungkapkan beberapa contoh mujizat doa rosario yang
pernah terjadi di beberapa negara. Mungkin kita belum pernah mengalami
mujizat yang luar biasa, seperti melihat patung Bunda Maria menangis
darah, berjumpa dengan Bunda Maria dalam suatu penglihatan, dll. Pastor
menjelaskan, mujizat dalam hidup kita ada yang visible (dapat dilihat) dan unvisible (tidak dapat dilihat). Visible
(physical healing, material blessings-financial, health, good death,
abundance etc…). Invisible ( spiritual – fruits of prayer life -
increase of faith, hope, love of God, healing, spiritual benefits,
answered prayers, emotional, psychological, relational healings). Mujizat manakah yang pernah terjadi dalam hidup Anda?
Namun,
bagaimana cara berdoa rosario yang benar sehingga dapat mendatangkan
mujizat? Berdoa rosario yang benar adalah berdoa dengan penuh iman
kepada Allah lewat Bunda Maria dan Yesus putra-Nya. Tatkala mendoakan
Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan, kita merenungkan setiap peristiwa
besar yang dialami oleh Yesus dan Bunda Maria. Dengan cara demikian,
kita akan semakin akrab dengan Yesus dan Bunda-Nya yang kudus.
Percayalah, mujizat akan terjadi dengan sendirinya dalam hidup kita.
Bagaimana
dengan terapi doa rosario? Dengan tegas, Pastor yang berasal dari
Philipina ini menjelaskan, “Terapi doa rosario baik. Namun, harus
hati-hati. Jangan sampai ketika kita sudah melakukan hal ini dan tidak
ada kesembuhan, kita tidak berdoa rosario lagi. Pray the life of
Christ thorough the rosary and unlock the power of the gospel mystery in
your heart. Become a bead in a living prayer that embraces the earth in
peace and thanksgiving. So, berdoalah dalam hening dan penuh iman. Fokuskan hati dan pikiran kita kepada Allah.”
Miracles happen to reinforce our faith-we will receive what we ask -
goodness and well being : morally, emotionally, socially, spiritually
etc. …..Miracles reveal God’s might and power. Miracles shows us God is
alive, present and True and Omnipotent. Conversion, change of heart, perfection of charity
are fruits of our communion with God whether we witness a miracle or
not. It’s not much on the miracle – instantaneous- but on the increased and a deeper love of God based on faith and hope.
Pray
the Rosary! Look to Jesus. Meditate on Jesus. Pray with Jesus. Suffer
with Jesus. Marvel at Jesus. Rejoice in triumph with Jesus. A family that prays together (the Rosary) stays together. ( Fr. Patrick Payton). Even there are no miracles – prayer
touches the heart of God and for sure there will be an answer… let it
be… have faith! Believe! And you can move mountains…
Dua
paragraph di atas merupakan kesimpulan yang bisa dipetik dari materi
yang disampaikan oleh dosen Mariologi Fakultas Filsafat UNPAR, Pastor
Harold, OAD yang saat ini tinggal di Jalan Kolonel Masturi 499 A,
Cisarua. “Thank you for your sharing Father..”.
So, (mengikuti gaya Pastor Harold J
) bagaimana niat kami setelah rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” ini?
Rajin berdoa rosario dong! Mempersembahkan kepada Allah “bunga-bunga
rohani kecil” melalui Bunda Maria. Memahkotai Sang Bunda dengan mawar.
Meskipun bulan ini bukan bulan rosario, kami ingin mengajak, “Mari kita
rajin berdoa rosario agar makin mencintai Bunda Maria, Ratu Rosario.
Bunda Maria pasti mengantarkan kita pada kebahagiaan bersama Yesus Sang
Putra dengan persekutuan para kudus di surga”. Amin J
by: Maria Margareta Mimi
di kutip dari : http://www.senatusjakarta.org/2011/08/rekoleksi-mujizat-doa-rosario-komisium.html
by: Maria Margareta Mimi
Kamis, 01 Maret 2012
Karna rencanaMu indah bagiku
Terlebih apabila kita merasa berat dalam langkah ini karena berbagai macam hambatan lain muncul, persoalan yang satu belum selesai eh.. ditambah lagi yang lain... rasa-rasanya menyesakkan dada. Menjadikan semuanya tambah suram, segala aktifitas menjadi terganggu.
Untuk mencapai kebahagiaan, tentu kita tidak selamanya akan merasa nyaman, kita harus mau keluar dari rasa nyaman untuk berusaha keras dalam menghadapi segala tantangan hidup ini. Keindahan perjalanan akan terasa berat saat ada tanjakan, lika-liku, bahkan kerikil-kerikil tajam yang kita hadapi.
Semua hambatan dan tantangan adalah proses untuk menjadikan diri kita kuat untuk mencapai suatu kebahagiaan sejati didalam hidup ini. Hutan belantara kehidupan akan menjadi sebuah taman indah kehidupan saat kita mau dan tidak mudah putus asa saat menghadapi segala tantangan dan hambatan itu.
Tentu saja kita tidak berjalan sendiri, kita mohon rahmat dan bimbingan dari Sang Ilahi. Doa adalah kekuatan dan landasan yang kokoh dalam perjalanan hidup kita, maka semuanya dapat kita lalui dengan baik.
" Mintalah, maka akan diberikan kepadamu,carilah,makakamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orangyang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan " ( Mat 7:7- 8)
Bagi Dia tidak ada yang mustahil, kita dapat merasa damai apabila kita sungguh mau berusaha serta mengandalkan dan berharap kepadaNya dalam langkah hidup ini.
Pada akhirnya kita akan bahagia dan bersukacita serta merasakan betapa indah hidup yang kita jalani.
" Semua yang terjadi di dalam hidupku, ajarku menyadari Kau s’lalu sertaku. B’ri hatiku s’lalu bersyukur padaMu karna rencanaMu indah bagiku.."( lirik lagu Bapa Surgawi)
Tuhan memberkati..
Ft. : 1. Br. Petrus, OAD
2. Komunitas Biara " St. Joseph " Ordo Agustinus Tak Berkasut
Langganan:
Postingan (Atom)