Selasa, 06 Maret 2012

Rekoleksi Mujizat Doa Rosario


”Fiat Voluntas Tua, terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu” menjadi kekuatan bagi para legioner dalam menjalankan panggilan hidup dalam berdoa dan berkarya. Kata-kata ini diucapkan Bunda Maria saat menerima kabar gembira bahwa diriNya akan mengandung seorang putra Allah. Suatu penyerahan diri Bunda Maria secara total kepada Allah.

Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum, benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Jesus. “Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu terpujilah Engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”. Perkataan Malaikat Gabriel kepada Bunda Maria ini seringkali kita doakan saat mendaraskan doa Salam Maria. Doa ini jugalah yang menjadi inspirasi terselenggaranya Rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” yang diprakarsai oleh para legioner yang tergabung dalam Forum Komunikasi Legio Maria Katedral. Rekoleksi yang berhasil mengajak 51 orang peserta ini dilaksanakan di Cikahuripan-Lembang, 18-19 Juni 2011 dengan pembicara seorang Mindset Motivator Nasional, Bapak Khrisnamurti dan Pakar Mariologi, Pastor Harold Nino Maria Toledano, OAD (Ordo St. Agustinus Tak Berkasut).

Bapak Krisnamurti mengisi materi sesi I dan II. Penampilannya yang santai dan isi materinya yang menarik membuat para peserta antusias untuk mengikuti sesi ini. Dalam sesinya, pria yang lahir di Palembang, 19 Oktober 1964 ini banyak memberi inspirasi tentang refleksi kehidupan melalui kata-kata yang sederhana, tetapi mempunyai arti yang mendalam karena bersumber dari kitab suci. Beliau juga mensharingkan karya pelayanannya kepada para peserta. Keikhlasan dan semangat pelayanan membuat dirinya menjadi seorang motivator yang handal.

Terapi dengan doa Rosario menjadi inti materi dari pria yang mempunyai impian menjati pembicara motivasi kelas dunia ini. Para peserta diajak untuk melakukan beberapa teknik terapi sambil  mendaraskan doa Salam Maria. “Ketika berdoa, bayangkan Yesus ada di depan Anda dan Dia bertanya Apakah kamu  mau sembuh?” ajak Khrisnamurti kepada para peserta. “Saya memaafkan apa saja yang harus dimaafkan. Saya mengampuni apa saja yang harus diampuni” lanjut Khrisnamurti dalam renungan singkatnya.

Sebuah teknik penyembuhan yang sederhana, tetapi memberikan hasil yang luar biasa. “Setelah melakukan teknik ini rasa sakit di kaki saya mulai berkurang”, sharing seorang peserta. “Saya sempat membenci diri saya sendiri dan seringkali beranggapan bahwa keluarga tidak menginginkan kehadiran saya. Lewat terapi ini saya merasakan luka batin yang ada dalam diri saya mulai berkurang” sharing peserta lain. Terapi yang LUAR BIASA!!

Dalam sesinya ini, Bapak Khrisnamurti juga mengajak para peserta untuk lebih memahami “Bagaimana situasi dan pikiranku saat ini.” Para peserta diminta membuat sebuah lingkaran dan sebuah titik. Berbagai makna bisa didapatkan dari hasil gambar lingkaran dan titik ini. Ada peserta yang termasuk STRESS, ANEH, BINGUNG, dan EDAN. Hasil yang menarik adalah, sebagian besar peserta ada dalam keadaan stress. Tidak salah kalau mereka mengikuti ret-ret ini he…Bagaimana dengan Anda? Cobalah menggambar sebuah lingkaran dan sebuah titik dalam waktu tiga detik. Perhatikan di mana Anda meletakkan titik itu. Ingin tahu hasilnya? Boleh bertanya kepada kami. Peace…J

“Membuang sampah pikiran untuk menimbun emas” adalah ajaran Khrisnamurti yang tidak kalah penting. Para peserta diminta untuk membuang jauh-jauh pikiran negatif dan menggantinya dengan.  pikiran positif. Be more positive thinking!! Alam akan membaca semua yang ada dalam pikiran kita. Jika kita berpikiran positif, alam pun akan memberikan feedback yang positif. Begitu pula sebaliknya.

Lain Khrisnamurti, lain pula dengan Pastor Harold maria Toledano, OAD. Dalam sesi III dan IV, Pastor memberikan makna spiritualitas dari “Mujizat Doa Rosario”. Pastor mengawali materinya dengan suatu pertanyaan “Siapa yang pernah mengalami mujizat dalam hidupnya?” Seorang ibu pun mensharingkan pengalaman rohaninya. Dalam suatu penglihatan, Beliau serasa berjumpa dengan seorang pria, mirip Yesus. Berawal dari sinilah, Beliau akhirnya menjadi seorang Katolik.Sempat terpikir, saya seorang Katolik pun, belum pernah mengalami hal seperti ini. Mengapa Ibu yang saat itu belum Katolik bisa berjumpa dengan Yesus dalam suatu penglihatan yang luar biasa? Sungguh misteri dari Sang Ilahi.

Kemudian, Pastor Harold mengungkapkan beberapa contoh mujizat doa rosario yang pernah terjadi di beberapa negara. Mungkin kita belum pernah mengalami mujizat yang luar biasa, seperti melihat patung Bunda Maria menangis darah, berjumpa dengan Bunda Maria dalam suatu penglihatan, dll. Pastor menjelaskan, mujizat dalam hidup kita ada yang visible (dapat dilihat) dan unvisible (tidak dapat dilihat). Visible (physical healing, material blessings-financial, health, good death, abundance etc…). Invisible ( spiritual – fruits of prayer life - increase of faith, hope, love of God, healing, spiritual benefits, answered prayers, emotional, psychological, relational healings). Mujizat manakah yang pernah terjadi dalam hidup Anda?

Namun, bagaimana cara berdoa rosario yang benar sehingga dapat mendatangkan mujizat? Berdoa rosario yang benar adalah berdoa dengan penuh iman kepada Allah lewat Bunda Maria dan Yesus putra-Nya. Tatkala mendoakan Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan, kita merenungkan setiap peristiwa besar yang dialami oleh Yesus dan Bunda Maria. Dengan cara demikian, kita akan semakin akrab dengan Yesus dan Bunda-Nya yang kudus. Percayalah, mujizat akan terjadi dengan sendirinya dalam hidup kita.

Bagaimana dengan terapi doa rosario? Dengan tegas, Pastor yang berasal dari Philipina ini menjelaskan, “Terapi doa rosario baik. Namun, harus hati-hati. Jangan sampai ketika kita sudah melakukan hal ini dan tidak ada kesembuhan, kita tidak berdoa rosario lagi. Pray the life of Christ thorough the rosary and unlock the power of the gospel mystery in your heart. Become a bead in a living prayer that embraces the earth in peace and thanksgiving. So, berdoalah dalam hening dan penuh iman. Fokuskan hati dan pikiran kita kepada Allah.”

Miracles happen to reinforce our faith-we will receive what we ask - goodness and well being : morally, emotionally, socially, spiritually etc. …..Miracles reveal God’s might and power. Miracles shows us God is alive, present and True and Omnipotent. Conversion, change of heart, perfection of charity are fruits of our communion with God whether we witness a miracle or not. It’s not much on the miracle – instantaneous- but on the increased and a deeper love of God based on faith and hope.

Pray the Rosary! Look to Jesus. Meditate on Jesus. Pray with Jesus. Suffer with Jesus. Marvel at Jesus. Rejoice in triumph with Jesus. A family that prays together (the Rosary) stays together. ( Fr. Patrick Payton). Even there are no miracles – prayer touches the heart of God and for sure there will be an answer… let it be… have faith! Believe! And you can move mountains…
Dua paragraph di atas merupakan kesimpulan yang bisa dipetik dari materi yang disampaikan oleh dosen Mariologi Fakultas Filsafat UNPAR, Pastor Harold, OAD yang saat ini tinggal di Jalan Kolonel Masturi 499 A, Cisarua. “Thank you for your sharing Father..”.

So, (mengikuti gaya Pastor Harold J ) bagaimana niat kami setelah rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” ini? Rajin berdoa rosario dong! Mempersembahkan kepada Allah “bunga-bunga rohani kecil” melalui Bunda Maria. Memahkotai Sang Bunda dengan mawar. Meskipun bulan ini bukan bulan rosario, kami ingin mengajak, “Mari kita rajin berdoa rosario agar makin mencintai Bunda Maria, Ratu Rosario. Bunda Maria pasti mengantarkan kita pada kebahagiaan bersama Yesus Sang Putra dengan persekutuan para kudus di surga”. Amin J
by: Maria Margareta Mimi 
di kutip dari : http://www.senatusjakarta.org/2011/08/rekoleksi-mujizat-doa-rosario-komisium.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar