”Fiat
Voluntas Tua, terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu” menjadi
kekuatan bagi para legioner dalam menjalankan panggilan hidup dalam
berdoa dan berkarya. Kata-kata ini diucapkan Bunda Maria saat menerima
kabar gembira bahwa diriNya akan mengandung seorang putra Allah. Suatu
penyerahan diri Bunda Maria secara total kepada Allah.
Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum, benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Jesus.
“Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu terpujilah Engkau di antara
wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”. Perkataan Malaikat Gabriel
kepada Bunda Maria ini seringkali kita doakan saat mendaraskan doa Salam
Maria. Doa ini jugalah yang menjadi inspirasi terselenggaranya
Rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” yang diprakarsai oleh para legioner yang
tergabung dalam Forum Komunikasi Legio Maria Katedral. Rekoleksi yang
berhasil mengajak 51 orang peserta ini dilaksanakan di
Cikahuripan-Lembang, 18-19 Juni 2011 dengan pembicara seorang Mindset
Motivator Nasional, Bapak Khrisnamurti dan Pakar Mariologi, Pastor
Harold Nino Maria Toledano, OAD (Ordo St. Agustinus Tak Berkasut).
Bapak
Krisnamurti mengisi materi sesi I dan II. Penampilannya yang santai dan
isi materinya yang menarik membuat para peserta antusias untuk
mengikuti sesi ini. Dalam sesinya, pria yang lahir di Palembang, 19
Oktober 1964 ini banyak memberi inspirasi tentang refleksi kehidupan
melalui kata-kata yang sederhana, tetapi mempunyai arti yang mendalam
karena bersumber dari kitab suci. Beliau juga mensharingkan karya
pelayanannya kepada para peserta. Keikhlasan dan semangat pelayanan
membuat dirinya menjadi seorang motivator yang handal.
Terapi
dengan doa Rosario menjadi inti materi dari pria yang mempunyai impian
menjati pembicara motivasi kelas dunia ini. Para peserta diajak untuk
melakukan beberapa teknik terapi sambil mendaraskan doa Salam Maria.
“Ketika berdoa, bayangkan Yesus ada di depan Anda dan Dia bertanya
Apakah kamu mau sembuh?” ajak Khrisnamurti kepada para peserta. “Saya
memaafkan apa saja yang harus dimaafkan. Saya mengampuni apa saja yang
harus diampuni” lanjut Khrisnamurti dalam renungan singkatnya.
Sebuah
teknik penyembuhan yang sederhana, tetapi memberikan hasil yang luar
biasa. “Setelah melakukan teknik ini rasa sakit di kaki saya mulai
berkurang”, sharing seorang peserta. “Saya sempat membenci diri
saya sendiri dan seringkali beranggapan bahwa keluarga tidak
menginginkan kehadiran saya. Lewat terapi ini saya merasakan luka batin
yang ada dalam diri saya mulai berkurang” sharing peserta lain. Terapi yang LUAR BIASA!!
Dalam
sesinya ini, Bapak Khrisnamurti juga mengajak para peserta untuk lebih
memahami “Bagaimana situasi dan pikiranku saat ini.” Para peserta
diminta membuat sebuah lingkaran dan sebuah titik. Berbagai makna bisa
didapatkan dari hasil gambar lingkaran dan titik ini. Ada peserta yang
termasuk STRESS, ANEH, BINGUNG, dan EDAN. Hasil yang menarik adalah,
sebagian besar peserta ada dalam keadaan stress. Tidak salah kalau
mereka mengikuti ret-ret ini he…Bagaimana dengan Anda? Cobalah
menggambar sebuah lingkaran dan sebuah titik dalam waktu tiga detik.
Perhatikan di mana Anda meletakkan titik itu. Ingin tahu hasilnya? Boleh
bertanya kepada kami. Peace…J
“Membuang
sampah pikiran untuk menimbun emas” adalah ajaran Khrisnamurti yang
tidak kalah penting. Para peserta diminta untuk membuang jauh-jauh
pikiran negatif dan menggantinya dengan. pikiran positif. Be more
positive thinking!! Alam akan membaca semua yang ada dalam pikiran kita.
Jika kita berpikiran positif, alam pun akan memberikan feedback yang
positif. Begitu pula sebaliknya.
Lain
Khrisnamurti, lain pula dengan Pastor Harold maria Toledano, OAD. Dalam
sesi III dan IV, Pastor memberikan makna spiritualitas dari “Mujizat
Doa Rosario”. Pastor mengawali materinya dengan suatu pertanyaan “Siapa
yang pernah mengalami mujizat dalam hidupnya?” Seorang ibu pun mensharingkan
pengalaman rohaninya. Dalam suatu penglihatan, Beliau serasa berjumpa
dengan seorang pria, mirip Yesus. Berawal dari sinilah, Beliau akhirnya
menjadi seorang Katolik.Sempat terpikir, saya seorang Katolik pun, belum
pernah mengalami hal seperti ini. Mengapa Ibu yang saat itu belum
Katolik bisa berjumpa dengan Yesus dalam suatu penglihatan yang luar
biasa? Sungguh misteri dari Sang Ilahi.
Kemudian,
Pastor Harold mengungkapkan beberapa contoh mujizat doa rosario yang
pernah terjadi di beberapa negara. Mungkin kita belum pernah mengalami
mujizat yang luar biasa, seperti melihat patung Bunda Maria menangis
darah, berjumpa dengan Bunda Maria dalam suatu penglihatan, dll. Pastor
menjelaskan, mujizat dalam hidup kita ada yang visible (dapat dilihat) dan unvisible (tidak dapat dilihat). Visible
(physical healing, material blessings-financial, health, good death,
abundance etc…). Invisible ( spiritual – fruits of prayer life -
increase of faith, hope, love of God, healing, spiritual benefits,
answered prayers, emotional, psychological, relational healings). Mujizat manakah yang pernah terjadi dalam hidup Anda?
Namun,
bagaimana cara berdoa rosario yang benar sehingga dapat mendatangkan
mujizat? Berdoa rosario yang benar adalah berdoa dengan penuh iman
kepada Allah lewat Bunda Maria dan Yesus putra-Nya. Tatkala mendoakan
Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan, kita merenungkan setiap peristiwa
besar yang dialami oleh Yesus dan Bunda Maria. Dengan cara demikian,
kita akan semakin akrab dengan Yesus dan Bunda-Nya yang kudus.
Percayalah, mujizat akan terjadi dengan sendirinya dalam hidup kita.
Bagaimana
dengan terapi doa rosario? Dengan tegas, Pastor yang berasal dari
Philipina ini menjelaskan, “Terapi doa rosario baik. Namun, harus
hati-hati. Jangan sampai ketika kita sudah melakukan hal ini dan tidak
ada kesembuhan, kita tidak berdoa rosario lagi. Pray the life of
Christ thorough the rosary and unlock the power of the gospel mystery in
your heart. Become a bead in a living prayer that embraces the earth in
peace and thanksgiving. So, berdoalah dalam hening dan penuh iman. Fokuskan hati dan pikiran kita kepada Allah.”
Miracles happen to reinforce our faith-we will receive what we ask -
goodness and well being : morally, emotionally, socially, spiritually
etc. …..Miracles reveal God’s might and power. Miracles shows us God is
alive, present and True and Omnipotent. Conversion, change of heart, perfection of charity
are fruits of our communion with God whether we witness a miracle or
not. It’s not much on the miracle – instantaneous- but on the increased and a deeper love of God based on faith and hope.
Pray
the Rosary! Look to Jesus. Meditate on Jesus. Pray with Jesus. Suffer
with Jesus. Marvel at Jesus. Rejoice in triumph with Jesus. A family that prays together (the Rosary) stays together. ( Fr. Patrick Payton). Even there are no miracles – prayer
touches the heart of God and for sure there will be an answer… let it
be… have faith! Believe! And you can move mountains…
Dua
paragraph di atas merupakan kesimpulan yang bisa dipetik dari materi
yang disampaikan oleh dosen Mariologi Fakultas Filsafat UNPAR, Pastor
Harold, OAD yang saat ini tinggal di Jalan Kolonel Masturi 499 A,
Cisarua. “Thank you for your sharing Father..”.
So, (mengikuti gaya Pastor Harold J
) bagaimana niat kami setelah rekoleksi “Mujizat Doa Rosario” ini?
Rajin berdoa rosario dong! Mempersembahkan kepada Allah “bunga-bunga
rohani kecil” melalui Bunda Maria. Memahkotai Sang Bunda dengan mawar.
Meskipun bulan ini bukan bulan rosario, kami ingin mengajak, “Mari kita
rajin berdoa rosario agar makin mencintai Bunda Maria, Ratu Rosario.
Bunda Maria pasti mengantarkan kita pada kebahagiaan bersama Yesus Sang
Putra dengan persekutuan para kudus di surga”. Amin J
by: Maria Margareta Mimi
di kutip dari : http://www.senatusjakarta.org/2011/08/rekoleksi-mujizat-doa-rosario-komisium.html
by: Maria Margareta Mimi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar