Kamis, 16 Februari 2012

Ikutlah Aku

" Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku,,"
(Mark. 8:34)



Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang serba kompleks, saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. siapa menang dialah yang akan mendapatkan dan yang kalah akan semakin terpuruk. Dalam hal itu maka keegoisan dirilah yang dimunculkan, manusia hanya terfokus dengan apa yang harus didapat atau dimenangkan, mereka tidak lagi melihat sesamanya. Berbagai macam jalan pintas diambilnya demi untuk mendapatkan suatu yang diinginkan. itulah tuntutan duniawi yang semakin menggoda..

Pada bacaan injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita untuk menyangkal diri dan memikul salibnya, karena dengan hal itu kita dapat mengikutiNya. tidaklah mudah untuk berbuat demikian apalagi bila dihadapkan pada situasi yang serba kompleks saat ini.



Hidup bersama dalam komunitas entah itu Komunitas Biara, Keluarga, Organisasi dsb, tentunya banyak bermacam-macam keinginan dari masing-masing pribadi. Kita memiliki idealisme masing-masing.. harus ini, harus itu,  yang baik seperti ini atau yang seperti itu. masing-masing memiliki kebenarannya sendiri. tidaklah salah asalkan semuanya itu baik untuk kemajuan komunitas. Namun hal itu bisa menjadikan keegoisan diri muncul seolah-olah bahwa dirinyalah yang benar diantara semuanya, yang terjadi saling menjatuhkan satu sama lain.

Penyangkalan diri sangat diperlukan, bagaimana kita tidak terbuai oleh segala nafsu kemanusiawian kita. Kita diharapkan bisa mengendalikan sifat egoisme diri sendiri, penyangkalan diri terhadap konsumerime yang berlebihan, dsb. Kita pun diharapkan untuk bisa menghadapi segala tantangan didalam kehidupan ini, keluar dari rasa nyaman dan berusaha sekuat tenaga kita tentunya dengan mengandalkan Dia Sang Mahacinta  agar tercapai kebahagiaan yang sejati. 




Untuk mampu menyangkal diri dan memanggul salib kita bersama diharapkan memiliki sikap yang rendah hati dan senantisa bersyukur dalam setiap peristiwa yang kita hadapi. Agar cita-cita dan keinginan sungguh terwujud, dan tentunya cita-cita yang sungguh mnejadi kehendak kita dan juga kehendakNya.

Itulah pula yang kini aku hayati dalam menjalani hidup panggilanNya,, aku terus berusaha dan belajar untuk dapat menyangkal diri dan memanggul salib didalam perjalanan hidup ini. Seperti halnya yang dikatakan Santo Agustinus yang terutama didalam hidup ini adalah sikap Rendah hati.

Semoga kita sungguh-sungguh mengikutiNya dalam panggilan hidup masing-masing dengan berusaha menyangkal diri dan memanggul salib dalam perjalanan hidup ini. Dan dengan rendah hati dan sukacita melayani sesama demi terwujudnya kebahagiaan sejati bersamaNya.


 " Kubahagia selalu bersama-Mu dalam menjalani indahnya jalan-jalan kehidupan ini "

- Fr. S.C Setyo K-
Biara OAD St. Joseph Hill - Cisarua






Tidak ada komentar:

Posting Komentar